Fungsi Jangka Soronga dan Cara Membaca Hasil Pengukuran
Jangka sorong atau vernier caliper merupakan alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur panjang, lebar, diameter, dan ke dalaman suatu benda kerja.
Alat ini terbagi dua jenis, yaitu digital dan manual. Untuk yang digital cara membaca hasil pengukurannya mudah, karena kita hanya perlu melihat hasil pengukuran di display atau layar, sedangkan yang manual kita harus memerlukan cara-cara selanjutnya untuk membaca hasil pengukurannya.
Sebelum mengetahui cara membaca hasil pengukuran jangka sorong, alangkah baiknya kita mengetahui dahulu bagian-bagian dari jangka sorong manual.
Fungsi dari bagian-bagian jangka sorong:
- Rahang atas: mengukur diameter dalam.
- Rahang bawah: mengukur panjang, lebar, dan diameter luar.
- Pengunci: untuk mengunci rahang gerak dan pengukur ke dalaman.
- Skala nonius: skala tambahan yang membantu pengukuran lebih presisi.
- Skala utama: sebagai acuan utama dalam pengukuran.
- Klem penggeser: untuk menggeser rahang gerak dan pengukur ke dalaman.
- Pengukur Ke dalaman: untuk mengukur bagian dalam benda kerja.
Cara Mudah Membaca Hasil Pengukuran dengan Jangka Sorong
Dalam menggunakan jangka sorong kita harus mengetahui spesifikasi ketelitiannya. Ketelitian sendiri artinya adalah tingkat kepastian dalam pengukuran. Artinya, jika angka ketelitian semakin kecil maka tingkat presisinya semakin tinggi. Di bawah ini merupakan perbedaan skala nonius jangka sorong dengan ketelitian 0,02 dan 0,5.
Skala Nonius |
Skala nonius 0,02 pada garis vertikal terlihat lebih banyak dibandingkan 0,05. Itu terjadi karena pembagian setiap milimeternya semakin banyak atau jika ditulis secara matematika:
- 1 mm : 0,02 mm = 50 (Artinya, terdapat 50 pembagian pada setiap milimeter).
- 1 mm : 0,05 mm = 20 (Artinya, terdapat 20 pembagian pada setiap milimeter).
Jadi, untuk setiap garis skala noius pada ketelitian 0,02 bernilai 0,02 mm dan untuk setiap garis skala nonius pada ketelitian 0,05 bernilai 0,05 mm.
Untuk memudahkan cara membaca hasil pengukuran, di bawah ini sudah diberikan beberapa contoh yang bisa dipelajari dari hasil pengukuran jangka sorong.
Contoh Membaca Hasil Pengukuran Jangka Sorong Ketelitian 0,02
Gambar. A |
Untuk membaca perhitungan, langkah pertama kali adalah menghitung jumlah garis skala utama yang ada di sebelah kiri atau bisa saja sejajar dengan garis nol kiri skala nonius (lihat panah hijau). Selanjutnya, lihat garis skala nonius yang sejajar dengan garis skala utama (lihat garis bantu warna merah).
Untuk gambar A jawabannya adalah 15,38 mm.
Gambar. B |
Berapa hasil pengukuran pada gambar B? Jawabannya 20,10 mm.
Gambar. C |
Berapa hasil pengukuran pada gambar C? Jawabannya 20,94 mm.
Gambar. D |
Berapa hasil pengukuran pada gambar D? Jawabannya 0 mm.
Gambar. E |
Berapa hasil pengukuran pada gambar E? Jawabannya 28,70 mm.
Contoh Membaca Hasil Pengukuran Jangka Sorong Ketelitian 0,05
Gambar. F |
Cara membacanya sama dengan ketelitian 0,02, yaitu langkah pertama kali adalah menghitung jumlah garis skala utama yang ada di sebelah kiri atau bisa saja sejajar dengan garis nol kiri skala nonius (lihat panah hijau). Selanjutnya, lihat garis skala nonius yang sejajar dengan garis skala utama (lihat garis bantu warna merah).
Jawaban dari gambar F adalah 10,00 mm.
Gambar. G |
Berapa hasil pengukuran pada gambar G? Jawabannya 0,40 mm.
Gambar. H |
Berapa hasil pengukuran pada gambar H? Jawabannya 40,50 mm.
Gambar. I |
Berapa hasil pengukuran pada gambar I? Jawabannya 59,70 mm.
Gambar. J |
Berapa hasil pengukuran pada gambar J? Jawabannya 85,56 mm.