Cahaya: Pengertian dan Sifat-Sifatnya
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia pasti membutuhkan cahaya. Ketika siang hari, manusia memanfaatkan cahaya matahari untuk berbagai aktivitasnya, dan pada malam hari ketika sudah tidak ada sumber penerangan yang memadai, manusia menggunakan lampu sebagai penerangan.
Intinya cahaya sangat penting untuk kehidupan manusia dan untuk mahluk hidup lainnya. Kalian sudah mengetahui manfaat cahaya. Namun, apakah kalian tahu apasih cahaya itu?
Jadi, Cahaya adalah energi yang berbentuk gelombang elektromagnetik dan tidak kasat mata, dengan panjang gelombang 380 – 750 nanometer (nm).
Cahaya juga memiliki sifat sebagai berikut:
1. Dapat Merambat Tanpa Zat Perantara
Oleh karena itu, cahaya dapat merambat di ruang hampa, dan cepat rambat cahaya di ruang hampa adalah 3 x 10⁸ m/s.
2. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening
Benda-benda yang dapat memancarkan cahaya disebut sumber cahaya. Sedangkan yang tidak dapat memancarkan cahaya disebut benda gelap. Benda gelap dibedakan menjadi:
- Benda bening, yaitu benda yang dapat meneruskan cahaya yang mengenainya, seperti air, kaca, plastik bening, udara, dan lain sebagainya.
- Benda yang tembus cahaya, yaitu benda yang dapat meneruskan sebagian cahaya yang mengenainya, seperti plastik berwarna, kertas, kain, dan lain sebagainya.
- Benda tak tembus cahaya, yaitu benda yang tidak dapat meneruskan cahaya yang mengenainya, seperti tembok, batu, kayu, dan lain sebagainya.
3. Merambat Lurus pada Medium yang Sama
Hal ini dapat dilihat pada terjadinya bayangan gelap (umbra) dan bayangan kabur (penumbra). Untuk lebih memahami silahkan amati pada gambar ilustrasi di bawah ini.
4. Dapat Mengalami Pemantulan (Refleksi)
Apabila berkas cahaya mengenai permukaan benda maka akan terjadi pemantulan. Ada 2 macam pemantulan berkas cahaya berdasarkan berkas yang dipantulkan, yaitu:
A. Pemantulan beraturan
Pemantulan ini terjadi bila berkas cahaya mengenai permukaan yang halus, licin, atau mengkilap. Pemantulan ini memberi kesan panas dan menyilaukan, karena berkas cahaya sejajar dan yang dipantulkan sejajar pula.
B. Pemantulan baur atau difus
Pemantulan ini terjadi bila permukaan pantul tidak rata. Pemantulan ini memberi kesan teduh, karena berkas cahaya yang sejajar dan yang dipantulkan secara acak atau baur.
Baca Juga: Efek Doppler: Pengertian dan Contoh Soalnya
5. Dapat Mengalami Pembiasan (Refraksi)
Pembiasan cahaya terjadi ketika arah rambat cahaya dibelokkan ketika melewati dua medium yang berbeda. Contoh pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari, seperti terjadinya fenomena pelangi, kolam yang jernih terlihat dangkal, pensil yang dimasukan kegelas berisi air telihat seperti patah, dan lain sebagainya.
6. Perpaduan Cahaya (Interferensi)
Perpaduan cahaya atau interferensi adalah perpaduan dua gelombang cahaya atau lebih. Contoh dalam kehidupan sehari-hari, seperti air kolam yang terlihat warna-warni, langit yang terlihat berwarna biru, dan lain sebagainya.
7. Pelenturan Cahaya (Defraksi)
Pelenturan cahaya terjadi akibat adanya gelombang cahaya yang melalui suatu penghalang yang sempit. Contohnya seperti pembelokan cahaya ketika sedang membuka pintu.
8. Pengutuban Cahaya (Polarisasi)
Cahaya termasuk gelombang transversal, salah satu buktinya terjadi pengutuban cahaya, yang artinya pembatasan atau pengutuban dua arah getar menjadi satu arah getar. Contoh pemanfaatan pengutuban cahaya, seperti kaca mata 3D, film pada fotografi, filter polaroid, dan lain sebagainya.