Medan Magnet di Sekitar Penghantar Berarus Listrik
Hans Christian Oersted, beliau adalah orang yang pertama kali mengungkapkan jika ada hubungan antara listrik dan magnet.
Hal ini dapat diamati dan dibuktikan pada percobaan sebuah kumparan kawat penghantar berinti besi yang dialiri arus listrik dan dapat menarik besi.
Dalam percobaan tersebut menunjukkan bahwa kawat yang dialiri arus listrik dapat menimbulkan medan magnet.
Medan magnet dapat juga dihasilkan dari penghantar lurus yang dialiri arus listrik. Hal ini dapat kita amati dan dibuktikan pada percobaan sebuah medan magnet yang berada dekat di sekitar penghantar lurus, ketika penghantar tidak dialiri arus listrik, magnet tidak bergerak, tetapi jika penghantar tersebut dialiri arus listrik, magnet bergerak, dan jika aliran arus listrik terus diperbesar, kutub utara semakin menjauhi penghantar atau semakin menjauhi magnet tersebut dari penghantar.
Kesimpulannya, penghantar lurus yang dialiri arus listrik dapat menghasilkan arus listrik.
(Gambar: contoh penyimpangan magnet kompas) |
Arah magnet di sekitar arus listrik dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan dan dapat juga menggunakan kaidah penarik gabus atau putaran sekrup.
A. Aturan Tangan Kanan
Bila penghantar berada dalam genggaman tangan kanan dengan ibu jari terbuka sejajar dengan penghantar maka ibu jari lurus menunjukkan arah arus listrik (I), sedangkan empat jari lain yang menggenggam menunjukkan arah medan magnet (B).
(source : desktopclass.com) |
B. Aturan Penarik Gabus
Penarik gabus atau sekrup, biasanya bila diputar ke kanan (searah putaran jarum jam) maka akan bergerak maju menjauhi kita. Sebaliknya, jika diputar ke kiri (berlawanan arah jarum jam) akan bergerak mundur mendekati kita.
Di sini arah putaran sekrup menunjukkan arah medan magnet, sedangkan arah maju atau mundur sekrup menunjukkan arah arus listrik.