Cara Kerja PLTA hingga Dapat Menghasilkan Energi Listrik
Waduk selain menjadi objek wisata dan sumber pengairan untuk area persawahan, tetapi juga dapat digunakan sebagai PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air).
Apakah Anda pernah berkunjung ke waduk yang ada PLTA-nya? Jika Anda adalah bukan orang teknik apalagi minim pengetahuan tentang listrik, pasti Anda bertanya-tanya, bagaimana cara kerja PLTA di waduk itu?
Itu wajar kok, karena cara kerja PLTA itu memang sangat menarik untuk dipelajari.
Pada artikel ini akan dijelaskan secara singkat dan jelas bagaimana cara kerja PLTA dapat menghasilkan listrik yang dapat Anda nikmati di rumah, di jalan, di tempat umum, dan masih banyak lagi.
(Gambar: Youtube Student Energy) |
Cara Kerja PLTA
Jadi, PLTA memanfaatkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik.
Cara kerjanya, yaitu air yang sudah terbendung menghasilkan energi potensial. Selanjutnya, air dialirkan ke turbin. Pada saat air mengalir, energi potensial berubah menjadi energi kinetik. Kemudian, energi kinetik air menggerakkan turbin sehingga menjadi energi mekanik.
Proses selajutnya, yaitu mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Bagaiamana caranya? Yaitu energi mekanik turbin atau putaran turbin dihubungkan dengan generator. Yup, generator inilah yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Selanjutnya, energi listrik dari generator ditransmisikan ke transformator (Step Up) supaya tegangannya dinaikkan. Dari transformator energi listrik didistribusikan ke masyarakat. Jika pernah melihat sutet PLN di jalan, itu adalah bentuk dari pendistribusian listrik.
Namun, karena listrik yang digunakan dalam skala rumahan biasanya hanya 220 V, maka sebelum digunakan langsung oleh masyarakat, tegangannya diturunkan kembali menggunakan transformator (Step Down). Transformator ini dapat diamati di tiang listrik. Kemudian, listrik tegangan 220 V siap digunakan untuk peralatan elektronik di rumah.
Jadi, begitulah proses terciptanya energi listrik dari air yang ada di waduk.
Oh, iya. PLTA ini termasuk ke dalam sumber energi terbarukan, lho. Karena listrik yang dihasilkan minim emisi gas rumah kaca. Keren kan!
Faktor yang Memengaruhi Jumlah Listrik yang Dihasilkan PLTA
Untuk membuat PLTA tentu mempunyai perhitungan khusus, supaya listrik yang dihasilkan dapat dinikmati sesuai dengan harapan.
Dalam hal ini, apabila mengharapkan jumlah listrik yang besar, tetapi tanpa memperhitungkan faktor-faktor yang memengaruhinya, bukan tidak mungkin hasilnya tidak akan maksimal.
Apa sih, faktor yang memengaruhi jumlah listrik yang dihasilkan PLTA? Berikut adalah dua faktor penting yang memengaruhi jumlah listrik yang dihasilkan PLTA.
1) Jarak air terjun
Semakin tinggi atau semakin jauh jarak air terjun, semakin besar pula kekuatan yang dapat digunakan untuk menggerakkan turbin. Itu artinya, kekuatan jatuhnya air berbanding lurus dengan jarak jatuhnya.
Jadi, apabila sebuah PLTA yang jarak jatuhnya air tinggi, kekuatan atau energi yang dihasilkan juga akan besar. Namun, jika PLTA jarak jatuhnya air tidak tinggi, kekuatan yang dihasilkan juga kecil pula.
2) Jumlah air yang jatuh
PLTA memang sangat bergantung sekali dengan air. Semakin banyak jumlah air yang tersedia, semakin besar pula daya yang dihasilkan.
Jadi, jarak jatuhnya air akan lebih optimal lagi jika jumlah air yang jatuh juga banyak. Jumlah air yang banyak akan mempunyai kekuatan yang besar untuk menggerakkan turbin.
Untuk itu, PLTA dengan jumlah daya output yang besar, memerlukan pasokan air yang besar, dan biasanya didapat dari sungai yang besar pula.
Artinya, daya juga berbanding lurus dengan aliran sungai. Sebuah sungai dengan jumlah air yang mengalir dua kali lipat dari sungai lain dapat menghasilkan energi dua kali lebih banyak.