Kelebihan dan Kekurangan PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu)
PLTB memanfaatkan angin sebagai sumber energi utamanya. Oleh karena itu, PLTB termasuk ke dalam EBT (Energi Baru Terbarukan).
Saat ini, sudah banyak negara yang beralih dari pembangkit listrik tenaga fosil atau batu bara menjadi menggunakan PLTB.
Salah satunya, Tiongkok. Negara tirai bambu itu kini memimpin sebagai negara yang paling banyak menggunakan PLTB untuk sumber energi pembangkit listrik.
Meskipun sudah banyak negara yang menerapkannya, bukan berarti PLTB mutlak tidak mempunyai kekurangan.
Karena secanggih apapun pembangkit listrik, tetap saja memiliki kelebihan dan kekurangannya. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan yang dimiliki PLTB.
Kelebihan dari PLTB
1) Bersih dan terbarukan
Tidak seperti energi fosil, batu bara, dan gas alam PLTB tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Meskipun ada beberapa pertimbangan lingkungan yang menyertai pembangunan ladang angin, tetapi setelah beroperasi turbin angin tidak memerlukan pembakaran bahan bakar fosil.
Selain itu, energi angin benar-benar terbarukan dan tidak akan pernah habis.
2) Biaya operasinya rendah
Pada saat pembuatan ladang angin atau pada saat pemasangan turbin, biaya yang dikeluarkan memang tidak sedikit.
Namun, setelah beroperasi biaya operasional relatif rendah, karena bahan bakarnya (angin) gratis dan turbin tidak memerlukan terlalu banyak perawatan selama masa pakainya.
3) Tidak memerlukan lahan yang luas
Jika dilihat dari besarnya ladang angin, memang PLTB memerlukan lahan yang luas.
Namun, sebetulnya tempat yang digunakan kincir angin dan segala peralatan yang digunakan dalam beroperasi tidaklah luas.
Artinya, lahan ladang angin yang digunakan hanyalah untuk kincir angin dan sisanya masih dapat digunakan untuk tujuan lain, seperti bertani.
Kekurangan PLTB
1) Energi angin tidak menentu
Efektivitas turbin angin dalam menghasilkan listrik tergantung pada cuaca.
Oleh karena itu, sulit untuk memprediksi dengan tepat berapa banyak listrik yang akan dihasilkan turbin angin dari waktu ke waktu.
Jika kecepatan angin terlalu rendah pada hari tertentu, rotor turbin tidak akan berputar.
Ini berarti energi angin tidak selalu tersedia untuk dikirim pada saat permintaan listrik meningkat.
Untuk menggunakan energi angin secara eksklusif, turbin angin perlu dipasangkan dengan semacam teknologi penyimpanan energi.
2) Menyebabkan kebisingan dan polusi visual
Salah satu kelemahan terbesar dari energi angin adalah kebisingan dan polusi visual.
Turbin angin bisa berisik saat beroperasi, sebagai akibat dari operasi mekanis dan pusaran angin yang tercipta saat baling-baling berputar.
Selain itu, karena turbin angin perlu dibangun cukup tinggi untuk menangkap jumlah angin yang baik, turbin sering kali dapat mengganggu lanskap yang indah, seperti pegunungan, danau, lautan, dan sebagainya.
3) Turbin angin memiliki beberapa dampak negatif pada lingkungan sekitarnya
Bilah turbin angin sangat besar dan berputar dengan kecepatan tinggi.
Sayangnya, bilah turbin angin dapat membahayakan dan membunuh spesies yang terbang ke dalamnya, seperti burung dan kelelawar.
Namun, masalah ini dapat diselesaikan sampai batas tertentu dengan kemajuan teknologi dan ladang angin yang ditempatkan dengan benar.