Pesawat Tenaga Surya, Trobosan Baru di Dunia Aviasi
Pesawat tenaga surya bukan lagi hayalan. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, semua harapan manusia akan adanya energi terbarukan di bidang transportasi udara akan mudah dicapai. Walau saat ini pesawat tenaga surya belum dapat mengangkut banyak penumpang, tetapi dengan adanya berbagai inovasi yang telah dilakukan, bukan tidak mungkin suatu saat nanti semua jenis pesawat penumpang akan menggunakan energi surya.
Pesawat saat ini hampir semuanya menggunakan bahan bakar fosil, padahal energi fosil jika digunakan terus-menerus maka persediaannya akan semakin menipis, bahkan mungkin bisa saja habis. Selain itu, penggunaan energi fosil juga terkenal tidak ramah lingkungan, baik selama proses produksinya maupun pada saat pemakaiannya. Maka dari itu, perlu adanya peralihan dari energi tidak ramah lingkungan ke energi ramah lingkungan.
Energi matahari adalah salah satu solusi jika ingin menggunakan sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan. Energi surya sudah banyak diterapkan di hunian, tetapi belum banyak diterapkan di bidang transportasi. Ada beberapa alasan mengapa energi surya belum banyak diterapkan sepenuhnya di bidang transportasi, antara lain karena tingkat efisiensi panel surya yang masih rendah dan harganya yang masih tinggi.
Baca Juga: Mobil Tenaga Surya: Cara kerja, Perkembangannya, Kelebihan, dan Kekurangan
Transportasi energi surya jika dilihat keberadaannya yang paling banyak pengembangannya adalah mobil, itu bisa dilihat dari berbagai produsen mobil dan banyak univesitas di dunia ini yang mulai belomba-lomba untuk mengembangkannya. Untuk pesawat tenaga surya memang belum banyak yang ikut untuk mengembangkannya, hal itu karena pengembangan pesawat tenaga surya perlu biaya yang sangat mahal dan tentu saja teknologi yang lebih canggih.
(Gambar: Solar Impulse 2) |
Terlepas dari semua kendala itu, pada tanggal 26 Juli tahun 2016 sebuah pesawat tenaga surya berhasil mendarat di Abu Dhabi setalah mengelingi dunia. Pesawat itu adalah Solar Impulse 2. Solar Impulse 2 mengelilingi dunia dengan lama waktu 14 bulan dan 550 jam di udara. Total jarak yang ditempuh, yaitu 25.000 mil. Perjalanan yang jauh dan lama itu ditempuh dalam beberapa sesi, tetapi sepenuhnya menggunakan energi surya. Sungguh luar biasa.
Pesawat tenaga surya Solar Impuls 2 adalah model ke dua dari proyek eksperimental yang diinisiasi oleh dua orang pria berkebangsaan Swiss. Dua orang itu adalah André Borschberg dan Bertrand Piccard. Sebelumnya, pada tahun 2012 Solar Impulse 1 dengan nomor registrasi pesawat HB-SIA berhasil terbang dengan hanya menggunakan tenaga surya. Rutenya dari Swiss ke Spanyol lalu ke Maroko. Selanjutnya, pada tahun 2013 Solar Impulse 1 berhasil terbang lagi, tetapi dengan rute yang berbeda, yaitu melintasi beberapa kota di Amerika Serikat.
(Gambar: Airbus Zephyr S HAPS) |
Selain Solar Impulse 2 pabrikan besar pesawat terbang asal Prancis, Airbus juga membuat pesawat tenaga surya. Pesawat yang diberi nama Zephyr S HAPS (High Altitude Pseudo-Satellit) itu berhasil memecahkan rekor terbang dengan total lama waktu terbang 25 hari, 23 jam, dan 57 menit. Zephyr S HAPS memiliki bobot 75 kg dengan lebar sayap 25 m. Pesawat tenaga surya Zephyr S HAPS terbang layaknya sateilit yang melayang di stratosfer dengan rata-rata ketinggian 70.000 kaki.
Dengan banyaknya inovasi yang telah berhasil dibuat di dunia penerbangan. Bukan tidak mungkin tidak lama lagi pesawat berbahan bakar fosil akan mulai terganti dengan tenaga surya. Kita sebagai bangsa Indonesia juga jangan hanya menjadi penonton saja, alangkah baiknya jika turut menjadi “pemain” sehingga bangsa Indonesia tidak tertinggal jauh dengan negara lain dalam hal teknologi.