Cara Kerja Tespen dan Bagian-bagiannya
Tespen adalah alat yang dapat memeriksa keberadaan listrik di konduktor, busbar, soket, atau sirkuit listrik apa pun. Tespen atau Test Pen sering juga disebut sebagai Neon Tester karena memang alat ini mempunyai neon sebagai indikatornya.
Tespen menjadi alat yang sangat penting untuk seorang tukang listrik, ini karena tespen sangat mudah penggunaannya dan memiliki ukuran yang kecil sehingga dapat dibawa kemana pun.
Bagian-Bagian Tespen (Test Pen)
Tespen merupakan alat yang tergolong simpel sehingga komponen yang digunakan juga tidak terlalu banyak dan rumit. Hal ini berbeda dengan alat tester lainnya yang lebih kompleks, seperti AVO meter atau Ohm meter.
Secara keseluruhan terdapat enam bagian penting dari tespen, yaitu batang konduktor, resistor, lampu neon, per atau pegas, body isolator transparan, sekrup konduktor. Berikut adalah penjelasan dari bagian-bagian tersebut:
1. Batang Konduktor
Batang atau as ini adalah bagian yang terbuat dari bahan konduktor, seperti logam.
Setiap ujung dari batang ini memiliki fungsi tersendiri, ada yang berfungsi sebagai bagian yang menyentuh konduktor listrik, dan ada juga yang berfungsi untuk meneruskan penghantaran arus ke resistor.
Bagian ujung yang menyentuh konduktor listrik umumnya memiliki bentuk minus, membuat dapat digunakan sebagai obeng min.
Pun demikian, kedua ujung tespen saat ini juga ada yang memiliki bentuk berbeda, minus (—) dan plus (+) sehingga dapat diubah tergantung kebutuhan.
2. Resistor
Resistor atau hambatan pada tespen adalah berfungsi untuk memblokir arus atau membatasi arus. Dengan begitu, arus dapat disesuaikan sehingga aman untuk lampu neon dan operatornya.
Pada umumnya, resistor yang terpasang di tespen lebih dari 2 MΩ (Mega Ohm).
3. Lampu Neon
Lampu neon berfungsi sebagai indikator apakah konduktor yang diuji memiliki aliran listrik atau tidak. Letak dari lampu neon ini adalah berada di antara resistor dan per/pegas.
Lampu neon ini terbuat dari kapsul kaca kecil yang diisi dengan campuran neon dan gas lainnya. Untuk gas neon umumnya menggunakan hingga 80 persen.
4. Body Isolator Transparan
Body dari tespen haruslah transparan agar ketika mendeteksi adanya arus listrik maka nyala dari lampu neon dapat dilihat oleh operatornya.
Selain itu, bahannya juga harus isolator agar operator terlindung dari tersengat arus listrik. Desain dari body juga harus yang ergonomis supaya nyaman ketika dioperasikan.
5. Per atau Pegas
Per atau pegas berguna untuk menghubungkan lampu neon dengan sekrup konduktor. Dengan menggunakan pegas, ketika sekrup konduktor tidak ditekan maka tespen langsung open loop (OFF).
6. Sekrup Konduktor
Merupakan bagian yang harus langsung kontak dengan tubuh manusia agar tester dapat bekerja. Oleh karena itu, bahan yang digunakan untuk membuat sekrup ini haruslah yang bersifat konduktor, seperti logam.
Cara Kerja Tespen (Test Pen)
Pada saat ujung dari tespen bersentuhan dengan konduktor yang berfasa, dan operator menyentuh sekrup konduktor, lampu neon yang di dalam tespen akan menyala.
Mengapa bisa begitu? Jadi, ini terjadi karena terdapat arus kecil yang melewati tubuh sang operator (arus mengalami resistansi dari tubuh disebut R-body, dan kapasitansi tubuh disebut C-body sehingga menciptakan kapasitansi stray) ke ground, hingga akhirnya menjadi sirkuit tertutup (ON), seketika arus mulai mengalir, dan gas lampu Neon mulai bersinar.
Namun, jika yang disentuhkan ke konduktor, seperti kabel netral atau ground maka tespen tidak akan menyala karena 0 Volt.