Pengertian Sinyal Analog dan Digital beserta Perbedaannya
Sinyal adalah arus listrik atau medan elektromagnetik yang digunakan untuk membawa data dari satu sistem ke sistem lainnya. Fungsi dari sinyal adalah untuk menyampaikan informasi.
Sinyal juga dapat didefinisikan sebagai perubahan kualitas yang dapat diamati seperti kuantitas. Terdapat dua jenis sinyal, yaitu sinyal analog dan sinyal digital.
Pengertian Sinyal Analog
Sinyal Analog adalah sinyal kontinu yang bervariasi terhadap waktu, di mana satu kuantitas yang berubah terhadap waktu mewakili variabel berbasis waktu lainnya. Sinyal analog bisa periodik atau non-periodik.
Sinyal analog memiliki hubungan linier antara besaran listrik dan nilai yang diwakili oleh sinyal tersebut.
Sinyal analog bekerja dengan nilai fisik dan fenomena alam, seperti gempa bumi, frekuensi, gunung berapi, kecepatan angin, berat, pencahayaan, dan sebagainya.
Akan tetapi, sinyal analog lebih rentan terhadap noise saat melewati medium, noise ini juga dapat mengakibatkan hilangnya informasi dalam sinyal.
Contoh sinyal analog di antaranya sinyal radio, jam tangan analog, pemancar konvensional, dan lain-lain.
Pengertian Sinyal Digital
Sinyal digital adalah sinyal yang tidak kontinu, tetapi sinyal diskrit dalam nilai dan waktu.
Sinyal digital membawa data biner, yaitu 0 atau 1 dalam bentuk bit, dan hanya dapat berisi satu nilai pada periode waktu tertentu.
Sinyal digital direpresentasikan sebagai gelombang persegi. Sinyal digital nilai minimumnya 0V, sedangkan nilai maksimumnya 5V.
Keunggulan sinyal digital adalah lebih sedikit terkena noise dibandingkan dengan sinyal analog.
Penggunaan sinyal digital juga lebih produktif maka tak heran pemanfaatan sinyal digital sudah semakin pesat.
Contoh dari sinyal digital di antaranya adalah jam tangan digital, komputer, sinyal video digital, CD, DVD, dan lain-lain.
Perbedaan Sinyal Analog dan Digital
Sinyal Analog:
- Sinyal analog menggunakan nilai kontinu untuk merepresentasikan data.
- Sinyal analog terus menerus dan waktu bervariasi.
- Pemecahan masalah (troubleshooting) sinyal analog sulit dilakukan.
- Sinyal analog biasanya berupa gelombang sinus.
- Mudah terpengaruh oleh kebisingan (noise).
- Akurasi sinyal analog mudah terpengaruh oleh noise selama transmisi data.
- Sinyal analog menggunakan lebih banyak daya.
- Contoh sinyal analog: suhu, tekanan, berat, dll.
Sinyal Digital:
- Sinyal digital menggunakan nilai diskrit untuk mewakili data.
- Sinyal digital memiliki dua atau lebih status dan dalam bentuk biner.
- Pemecahan masalah (troubleshooting) sinyal digital mudah dilakukan.
- Sinyal digital biasanya berbentuk gelombang persegi.
- Stabil dan kurang rentan terhadap kebisingan (noise).
- Akurasi sinyal digital kebal dari noise selama transmisi data.
- Sinyal digital menggunakan lebih sedikit daya.
- Contoh sinyal digital: motor start, valve feedback, trip, dll.
Keuntungan Sinyal Analog
- Lebih mudah dalam pemrosesan.
- Cocok sebagai transmisi audio dan video.
- Memiliki kepadatan yang jauh lebih tinggi sehingga dapat menyajikan informasi yang lebih halus.
- Menggunakan bandwidth lebih sedikit daripada suara digital.
- Representasi suara yang lebih akurat
Keuntungan dari Sinyal Digital
- Mudah dikompresi.
- Setiap informasi dalam bentuk digital dapat dienkripsi.
- Banyak alat pengeditan tersedia.
- Dapat mengedit suara tanpa mengubah salinan aslinya
- Mudah untuk mengirimkan data melalui jaringan
Kekurangan Sinyal Analog
- Kualitas sinyal yang lebih rendah daripada digital.
- Kabel sensitif terhadap pengaruh eksternal.
- Cukup sulit untuk menyinkronkan suara analog.
- Rendahnya ketersediaan model dengan interfaces digital.
- Memiliki batasan dalam pengeditan.
- Interfaces multi-pengguna yang buruk.
Kekurangan Sinyal Digital
- Membutuhkan bandwidth yang lebih besar.
- Pengambilan sampel dapat menyebabkan hilangnya informasi.
- Sistem dan pemrosesan lebih kompleks.
- Kecepatan prosesor terbatas.