Fungsi Trimpot dan Perbedaanya dengan Potensiometer
Trimpot atau Trimmer Potensiometer adalah potensiometer kecil yang digunakan untuk penyesuaian, penyetelan, dan kalibrasi di sirkuit.
Trimpot termasuk ke dalam jenis resistor variabel atau rheostat dan ada juga yang menyebutnya dengan resistor preset.
Trimpot atau preset biasanya dipasang pada PCB dan untuk pengoperasiannya menggunakan obeng.
Bahan yang digunakan trimpot sebagai trek resistif memang bervariasi, tetapi yang paling umum adalah komposisi karbon atau cermet.
Trimpot dirancang untuk dapat penyesuaian sesekali, tetapi juga dapat untuk mencapai resolusi tinggi saat menggunakan pengaturan sekrup multi-putaran.
Pada saat trimpot digunakan sebagai pengganti potensiometer maka harus dilakukan perawatan, karena pada umumnya masa pakai trimpot dirancang seringkali hanya 200 siklus.
Apa Perbedaan antara Trimpot dan Potensiometer?
Trimpot dan potensiometer keduanya merupakan jenis resistor variabel, yaitu resistor yang nilai resistansi atau hambatannya dapat diubah.
Namun, yang membedakan adalah trimpot memiliki ukuran yang jauh lebih kecil sehingga untuk mengubah nilai resistansinya harus menggunakan obeng.
Sementara itu, untuk mengubah nilai resistansi dari potensiometer cukup dengan memutar as (jenis putar) atau menggerakkan tuas (jenis linier).
Jenis-jenis Trimpot
Trimpot terbagi menjadi dua jenis, yaitu single turn trimpot dan multi-turn trimpot. Berikut adalah penjelasannya.
1) Single Turn Trimpot
Single turn trimpot (putaran tunggal) adalah jenis trimpot yang paling umum untuk digunakan. Single turn trimpot hanya memiliki resolusi cukup satu putaran saja.
Single turn trimpot merupakan resistor variabel yang paling hemat biaya sehingga tidak heran jika banyak yang menggunakan.
2) Multi-Turn Trimpot
Multi-Turn Trimpot (Multi-putaran) adalah jenis trimpot yang digunakan untuk resolusi penyesuaian yang lebih tinggi.
Jumlah putaran pada multi-turn trimpot bervariasi kira-kira antara 5 hingga 25. Namun, yang paling umum digunakan adalah 5, 12, atau 25 putaran.
Multi-turn trimpot sering dibangun menggunakan mekanisme worm-gear (rotary track) atau lead screw (linear track) untuk dapat mencapai resolusi tinggi.
Karena konstruksi dan pembuatannya yang lebih kompleks, membuat trimpot ini lebih mahal daripada single turn trimpot.
Bagaimana Cara Membaca Nilai Hambatan Trimpot?
Trimpot dan seperti komponen elektronika lainnya dapat diukur menggunakan Ohm meter. Namun, untuk mempermudah pembacaan hambatan pada trimpot, biasanya terdapat kode yang mewakili nilai hambatannya.
Berikut adalah kode trimpot yang umum digunakan beserta nilai hambatannya:
- Kode trimpot 100 nilai hambatannya 10 Ohm.
- Kode trimpot 200 nilai hambatannya 20 Ohm.
- Kode trimpot 500 nilai hambatannya 50 Ohm.
- Kode trimpot 101 nilai hambatannya 100 Ohm.
- Kode trimpot 201 nilai hambatannya 200 Ohm.
- Kode trimpot 501 nilai hambatannya 500 Ohm.
- Kode trimpot 102 nilai hambatannya 1K Ohm.
- Kode trimpot 202 nilai hambatannya 2K Ohm.
- Kode trimpot 502 nilai hambatannya 5K Ohm.
- Kode trimpot 103 nilai hambatannya 10K Ohm.
- Kode trimpot 203 nilai hambatannya 20K Ohm.
- Kode trimpot 253 nilai hambatannya 25K Ohm.
- Kode trimpot 503 nilai hambatannya 50K Ohm.
- Kode trimpot 104 nilai hambatannya 100K Ohm.
- Kode trimpot 204 nilai hambatannya 200K Ohm.
- Kode trimpot 254 nilai hambatannya 250K Ohm.
- Kode trimpot 504 nilai hambatannya 500K Ohm.
- Kode trimpot 105 nilai hambatannya 1M Ohm.
- Kode trimpot 205 nilai hambatannya 2M Ohm.
- Kode trimpot 505 nilai hambatannya 5M Ohm.