Sunswift 7 Mobil Listrik Karya Mahasiswa Pemecah Rekor Dunia
Mahasiswa memang terkenal banyak akal, banyak sekali pemikirian atau inovasi luar biasa datang dari mahasiswa. Di University of New South Wales atau biasa lebih dikenal sebagai UNSW Sydney, sekelompok mahasiswa berhasil membuat kendaraan listrik atau EV (electric vehicle) yang memecahkan rekor dunia, di mana dengan sekali pengisian daya dapat menempuh jarak hingga 1000 km dalam waktu terbaik di dunia.
Mobil listrik tersebut diberi nama Sunswift 7. Menariknya mobil ini melaju dengan rata-rata hampir 85 km/jam selama 12 jam untuk mencetak rekor dunia Guinness dengan hanya delapan menit tersisa. Mobil listrik bertenaga surya Sunswift 7 UNSW Sydney telah mengklaim Rekor Dunia Guinness dengan menempuh jarak 1000 km dengan sekali pengisian daya dalam waktu kurang dari 12 jam.
Sunswift 7 dirancang oleh mahasiswa UNSW Sydney dengan membukukan waktu terverifikasi 11 jam 52,08 menit untuk jarak tempuh di Pusat Penelitian Otomotif Australia (AARC) di Wensleydale, Victoria. Artinya, itu setara dengan kecepatan rata-rata hampir 85 km/jam. Hasil ini mengamankan rekor tim Sunswift Racing untuk “kendaraan listrik tercepat dengan jarak lebih dari 1000 km dalam sekali pengisian daya”.
Atas prestasi yang sangat membanggakan ini, mereka berhak mendapatkan sertifikat rekor dunia Guinness dan akan diberikan setelah informasi waktu dan data telemetri mobil dianalisis dan dikonfirmasi oleh tim ahli. Prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa dapat berinovasi di dunia otomotif sekaligus energi terbarukan.
Mobil listrik Sunswift 7 adalah yang terbaru dari rangkaian panjang mobil bertenaga surya yang sukses dari UNSW Sydney sejak kendaraan pertama dibuat pada tahun 1996. Mobil listrik ini memiliki berat hanya 500 kg atau sekitar seperempat dari Tesla, dan menawarkan efisiensi yang luar biasa berkat desain aerodinamisnya, efisiensi motor dan seluruh rantai penggerak, serta tahanan gelinding yang sangat rendah.
Baca Juga: BMW i Vision Dee: Spesifikasi, Tanggal Rilis, dan Harga
Walau demikian, upaya tim Sunswift Racing dalam memecahkan rekor bukan tanpa kendala. Masalah manajemen baterai menyebabkan mobil berhenti total pada satu titik. Selain itu, peraturan yang menyatakan Sunswift 7 tidak boleh diam selama lebih dari 15 menit setiap kali terkendala, walau pada akhirnya tim hanya butuh waktu 14 menit dan 52 detik untuk memperbaiki masalah dan kembali ke lintasan untuk memecahkan rekor.
Keunggulan Sunswift 7 yang utama adalah bobotnya yang lebih ringan dibandingkan mobil pada umumnya. Mengapa bisa demikian? Ini tentu saja karena Sunswift 7 tidak terlalu banyak dalam perlengkapan fiturnya, yang paling mencolok adalah tidak adanya sistem pendingin udara dan airbag, di mana itu adalah fitur yang selalu tersedia di setiap mobil saat ini.
Dalam memecahkan rekor ini, mobil listrik Sunswift 7 menyelesaikan 240 lap di Sirkuit Jalan Raya AARC, atau setara dengan lebih dari jarak mengemudi dari Sydney ke Melbourne. Sunswift 7 berhenti hanya untuk memungkinkan pergantian pengemudi setiap beberapa jam, juga ditambah untuk satu penggantian ban karena terjadinya insiden bocor, dan perbaikan manajemen baterai yang dalam aksinya sangat menegangkan karena berpacu dengan waktu.
Selama proses pemecahan rekor ini, konsumsi energi Sunswift hanya 3,8 kWh/100 km, sedangkan EV paling efisien di jalan saat ini hanya mencapai rating 15 kWh/100 km dan rata-rata sekitar 20 kWh/100 km. Sunswift 7 bukanlah mobil produksi masa depan, tetapi ini membuktikan bahwa jika ingin membuat mobil lebih efisien, lebih berkelanjutan, lebih ramah lingkungan, itu adalah suatu hal yang mungkin.
Kepala tim ini adalah Profesor Richard Hopkins, yang mana pernah memenangkan empat gelar dunia F1 saat menjadi kepala operasional di Red Bull. Menurut beliau baik prestasi di F1, maupun di Sunswift sama-sama penting dan membanggakan. Oleh karena itu, Prof. Hopkins memberikan penghargaan kepada tim mahasiswa yang melakukan pekerjaan dengan begitu cemerlang.