Perbandingan Lampu LED, CFL, Halogen, dan Pijar
Lampu merupakan benda paling penting ketika di malam hari. Pada saat siang hari, sinar Matahari tentu menjadi sumber penerangan yang utama, tetapi pada malam hari hanya lampu sumber alternatif penerangan yang dapat diandalkan.
Setiap bangunan pasti memiliki beberapa lampu, di mana lampu-lampu tersebut juga teradapat spesifikasi tersendiri yang tentu sesuai kebutuhan untuk penerangan ruangannya.
Lampu terdiri dari berbagai jenis, yang paling populer adalah LED, CFL, halogen, dan pijar. Keempat jenis lampu tersebut memiliki karakteristik masing-masing, Anda sebagai pengguna sudah seharusnya untuk mengetahui hal tersebut.
Jangan sampai ketika sudah membeli, kecewa karena tidak sesuai dengan keinginan Anda.
Oleh karena itu, pada artikel ini akan membantu Anda untuk menambah pengetahuan tentang keempat jenis lampu tersebut.
Apa itu Lampu Pijar?
Lampu pijar (Incandescent light) adalah lampu klasik atau tradisional yang telah digunakan sejak dulu, teknologi yang digunakan pada lampu pijar juga sederhana.
Cahaya berasal dari pemanasan filamen kawat yang berada di tengah, di mana arus listrik dialirkan ke kawat, kemudian saat memanas, lampu bersinar.
Lampu pijar menawarkan tampilan tradisional, tetapi sayangnya lampu ini tidak efisien.
Alasannya, karena kurang dari 5% energi yang digunakan dikonversi menjadi cahaya yang terlihat, dan sisanya hilang sebagai panas. Itu juga alasan mengapa lampu pijar akan menjadi panas ketika dioperasikan dalam waktu yang cukup lama.
Apa itu Lampu Halogen?
Lampu halogen adalah jenis teknologi pencahayaan yang pada dasarnya merupakan versi lampu pijar yang disempurnakan.
Sama seperti lampu pijar, arus listrik memasuki soket dan mengalir ke filamen tungsten, memanaskan filamen menjadi nyala.
Lampu halogen terdiri dari filamen tungsten yang ditempatkan dalam kapsul kuarsa dan diisi dengan yodium (iodine) dan bromin (bromine).
Kombinasi filamen tungsten dan halogen menghasilkan reaksi kimia (disebut siklus regeneratif atau siklus halogen). Siklus regeneratif ini meningkatkan masa hidup filamen.
Selain itu, siklus halogen mencegah penggelapan selubung lampu dengan mengembalikan tungsten dari bagian dalam lampu kembali ke filamen.
Apa itu Lampu CFL?
Lampu CFL (singkatan dari Compact Florescent Lamp) adalah salah satu jenis lampu hemat energi yang lebih umum.
Lampu CFL menggunakan lebih sedikit energi daripada lampu pijar dan halogen. CFL merupakan lampu alternatif hemat energi pertama yang tersedia di pasaran.
Lampu CFL menggunakan arus listrik untuk memicu gas di dalam bola atau tabung lampu, menyebabkan lapisan fosfor di bagian dalam kaca bersinar.
Efisiensi lampu ini disebabkan oleh lebih sedikit energi yang dikeluarkan untuk menjadi panas.
Lampu CFL umumnya menggunakan energi 60% hingga 80% lebih sedikit daripada lampu pijar.
Apa itu Lampu LED?
Lampu LED adalah lampu listrik yang menghasilkan cahaya menggunakan light-emitting diodes (LED).
Lampu LED secara signifikan lebih hemat energi, daripada lampu pijar, lampu halogen, dan lampu CFL.
Lampu LED yang tersedia secara komersial, bahkan dapat memiliki efisiensi hingga 200 lumen per watt (Lm/W).
Selain lebih ramah lingkungan, lampu LED juga memiliki umur atau masa pakai lebih lama, daripada lampu pijar, lampu halogen, dan lampu CFL.
Baca Juga: Penjelasan Lumen dan Lux pada Lampu
Perbandingan Kecerahan (Brightness)
Lampu dapat bervariasi terkait keluaran cahayanya. Kecerahan lampu diukur dalam lumen. Semakin tinggi lumen, semakin terang cahayanya.
Untuk mengukur efisiensi bola lampu, yang paling efektif adalah membandingkan kecerahan (lumen) dengan daya (Watt). Ini disebut rasio lumen/Watt (lm/W).
Pada lampu LED, nilai rasio lumen/Watt jauh lebih tinggi karena lampu LED membutuhkan lebih sedikit daya untuk menghasilkan arus lumen tertentu.
Untuk lebih jelas lagi, di bawah ini terdapat tabel yang dengan jelas menunjukkan jumlah lumen yang dihasilkan oleh berbagai jenis lampu dengan berbagai Watt.
Perbandingan Daya
Lampu juga bervariasi dalam penggunaan daya (diukur dalam Watt). Semakin tinggi Watt, semakin banyak energi yang digunakan lampu untuk memancarkan cahaya.
Perhatikan pada tabel di atas, lampu pijar yang notabene teknologi kuno memiliki konsumsi daya paling tinggi, sedangkan lampu LED dengan teknologi yang lebih maju memiliki konsumsi daya paling rendah.
Emisi Panas
Lampu pijar memiliki emisi panas paling tinggi, sementra lampu LED menghasilkan paling sedikit emisi panas.
Perangkat elektronik apa pun pada dasarnya tetap dapat menghasilkan panas.
Di sini lampu LED merupakan lampu yang memancarkan suhu lebih rendah daripada lampu CFL, halogen, dan pijar.
Masa Pakai
- Lampu pijar umumnya memiliki umur terpendek. Rentang masa pakai lampu pijar rata-rata adalah sekitar 1.000 jam.
- Lampu halogen adalah alternatif yang lebih efisien daripada lampu pijar, tetapi masih memiliki masa pakai yang relatif singkat, rata-rata 2.000 jam.
- Lampu CFL memiliki masa pakai yang bisa dikatakan cukup lama, yaitu antara 8.000 hingga 20.000 jam.
- Lampu LED adalah lampu yang paling tahan lama, bertahan bertahun-tahun lebih lama dari jenis lampu lainnya, dengan masa pakai hingga 50.000 jam.