Jenis Kapasitor SMD dan Cara Memeriksa
Kapasitor SMD adalah kapasitor dengan ukuran kompak dan tanpa pin/kaki panjang. Kapasitor SMD dikembangkan sedemikian rupa sehingga menawarkan keuntungan untuk produksi massal perangkat dan perlengkapan elektronik, juga masih memiliki beberapa keunggulan teknis dalam pengoperasian perangkat frekuensi tinggi.
Keuntungan Menggunakan Kapasitor SMD
Kapasitor SMD (Surface Mount Device) tidak memiliki kaki atau jika pun ada itu sangat pendek, sehingga efek induktif dari kaki dapat dihindari (penting ketika beroperasi pada sirkuit frekuensi tinggi dan sirkuit radio–RF range).
Misalnya. saat merancang tank circuit menggunakan LC, jika kaki kapasitor tidak dibuat pendek maka kapasitor akan berosilasi pada frekuensi yang berbeda dari yang telah kita rancang.
Ukuran kapasitor SMD lebih kecil dari kapasitor tradisional, membuat perangkat elektronik yang menggunakan kapasitor SMD dapat dibatasi di ukuran atau dimensi yang lebih kecil, ini berguna pada perangkat portabel.
Selain itu, menggunakan kapasitor SMD membuat pengerjaan menjadi lebih cepat karena tidak perlu memotong atau membentuk kaki/pin, dan juga proses produksinya dibantu otomatisasi robot. Dengan demikian, karena peningkatan kecepatan produksi maka dapat mengurangi biaya.
Baca Juga: Cara Memilih Ukuran Dioda yang Benar
Kerugian Menggunakan Kapasitor SMD
Kapasitor SMD memang lebih banyak diunggulkan daripada kapasitor tradisional. Tidak heran jika banyak yang mengatakan kerugian kapasitor SMD sangat sedikit dan dapat diabaikan.
Salah satu kelemahannya adalah ukurannya menyulitkan saat harus diperbaiki. Misalkan terjadi kerusakan, dan Anda mempertimbangkan untuk menggantinya maka itu adalah pekerjaan yang agak sulit karena memerlukan ketelitian ekstra.
Kapasitor SMD memiliki ukuran yang lebih kecil membuat kapasitas panasnya lebih rendah, ini dapat merusaknya jika tidak diberikan ventilasi pendingan yang baik. Komponen SMD menurunkan suhu pengoperasian lebih rendah dibandingkan komponen tradisional.
Cara Mengetahui Kapasitor SMD Rusak
Kapasitor adalah sumber kegagalan yang umum pada peralatan elektronik. Mereka bisa gagal dalam berbagai cara. Beberapa di antaranya gagal karena tegangan berlebih atau lonjakan tegangan.
Kapasitor elektrolitik mengalami kegagalan dimulai dari jalur arus kecil yang melalui dielektrik dan akhirnya berkembang menjadi hubungan arus pendek (korslet) di antara plat.
Terdapat tiga pendekatan untuk memecahkan dugaan masalah kapasitor, yaitu inspeksi visual, pengujian di dalam sirkuit, dan pengujian di luar sirkuit.
Langkah satu
Carilah kapasitor yang menunjukkan tanda-tanda perubahan warna atau hangus. Terkadang kegagalan terlihat jelas. Carilah sambungan solder yang mungkin menunjukkan adanya panas pada satu waktu.
Gunakan kaca pembesar dan cari kapasitor yang retak, di mana itu merupakan tanda pasti suatu kegagalan.
Langkah dua
Uji kapasitor di sirkuit dengan set multimeter untuk mengukur resistansi. Waspadalah, jalur arus lain mungkin ada di papan sirkuit, sehingga membuat hasil multimeter tidak dapat diandalkan.
Jika kapasitor dihubungkan antara gerbang MOSFET dan ground, misalnya, dan mulitmeter menunjukkan hubungan pendek (kosrlet), maka kapasitor atau MOSFET tersebut mungkin rusak.
Langkah tiga
Lepaskan kapasitor dari sirkuit untuk mengujinya. Kapasitor mudah dilepas dengan pinset termal atau alat penyolderan udara panas (hot-air desoldering).
Uji kapasitor dengan set multimeter untuk mengukur resistansi. Kapasitor yang baik akan diuji melebihi batas (over the limit atau OL) tampilan meter.
Multimeter biasanya mempunyai tegangan yang tidak lebih dari beberapa Volt, tetapi kapasitor kadang-kadang rusak pada tegangan yang lebih tinggi saat pengujian OK pada multimeter.
Jenis Kapasitor SMD
Berikut adalah jenis-janis kapasitor SMD berdasarkan bahan dielektrik yang digunakan:
- Kapasitor keramik multilayer (multilayer ceramic capacitor)
- Kapasitor tantalum (tantalum capacitor)
- Kapasitor elektrolit (electrolytic capacitor)