Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tabel Kode Warna Resistor dan Cara Menghitung Hambatannya

Cara menghitung resistor dapat dilakukan berdasarkan kode warna yang tertera pada sebuah resistor. Artikel ini akan membahas cara membaca resistor 4 pita, 5 pita, dan 6 pita.

cara menghitung nilai resistor berdasarkan tabel kode warna

Cara Menghitung Resistor 4 Pita

Resistor 4 pita atau 4 gelang merupakan jenis resistor dengan kode warna yang paling sering digunakan, sehingga sering terlihat pada sebuah sirkuit elektronik.

  • Pada bagian pita pertama dan kedua menandakan sebagai dua digit harga hambatan atau resistansinya.
  • Pada pita ketiga adalah faktor pengali, yaitu jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi.
  • Pada pita keempat menunjukkan toleransi harga resistansi.

Soal: Terdapat sebuah resistor dengan skema empat pita, yaitu coklat—hijau—kuning—merah. Tentukan nilai resistansinya!

Jawabannya:

  • Pita pertama: coklat = 1
  • Pita kedua: hijau = 5
  • Pita ketiga: kuning = 10.000 atau 10k
  • Pita keempat: merah = toleransinya ± 2%

Nilai dari resistansi resistor coklat—hijau—kuning—merah adalah 15 x 10k = 150 kΩ ± 2% atau 150.000 Ω ± 2%

Oh, iya, toleransi ± 2% itu maksudnya adalah perubahan nilai resistansi yang masih diperbolehkan.

Pada kasus di atas adalah ± 2% maka 2% x 150.000 = 3.000.

Dengan begitu, batas maksimal yang diizinkan adalah 150.000 + 3.000 = 153.000 Ω dan batas minimal yang diizinkan adalah 150.000 – 3.000 = 147.000 Ω.

Cara Menghitung Resistor 5 Pita

Resistor 5 pita adalah resistor yang memiliki 5 pita atau gelang yang dicetak mengelilingi bagian resistor.

  • Pada bagian pita pertama, kedua, dan ketiga menandakan tiga digit harga hambatan.
  • Pada pita keempat adalah faktor pengali, yaitu jumlah nol yang ditambahkan setelah tiga digit resistansi.
  • Pada pita kelima menunjukkan toleransi harga resistansi.

Soal: Sebuah resistor memiliki 5 pita, yaitu coklat—merah—hitam—merah—coklat. Tentukan nilai resistansinya.

Jawabannya:

  • Pita pertama: coklat = 1
  • Pita kedua: merah = 2
  • Pita ketiga: hitam = 0
  • Pita keempat: merah = 100
  • Pita kelima: coklat = toleransinya ± 1%

Dengan demikian, nilai dari resistansi resistor coklat—merah—hitam—merah—coklat adalah 120 x 100 = 12 kΩ ± 1%.

Cara Menghitung Resistor 6 Pita

Resistor 6 pita adalah resistor yang memiliki 6 pita atau gelang yang dicetak mengelilingi bagian resistor.

  • Pada bagian pita pertama, kedua, dan ketiga menandakan tiga digit harga resistansinya.
  • Pada pita keempat adalah faktor pengali, yaitu jumlah nol yang ditambahkan setelah tiga digit resistansi.
  • Pada pita kelima menunjukkan toleransi harga resistansi
  • Pada pita keenam adalah koefisien suhu.

Soal: Sebuah resistor memiliki 6 pita, yaitu merah—coklat—hitam—jingga (orange)—ungu—Jingga. Tentukan nilai resistansinya.

Jawabannya:

  • Pita pertama: merah = 2
  • Pita kedua: coklat = 1
  • Pita ketiga: hitam = 0
  • Pita keempat: jingga = 1k atau 1000
  • Pita kelima: ungu = toleransinya ± 0,1%
  • Pita keenam: jingga = 15 ppm/°C

Dengan demikian, nilai dari resistansi resistor merah—coklat—hitam—jingga (orange)—ungu—Jingga adalah 210 x 1k = 210 kΩ ± 0,1% 15 ppm/°C.

15 ppm/°C pada pita keenam berarti nilai resistansi resistor tersebut akan berubah sebesar 15 ppm (parts per million) untuk setiap peningkatan suhu 1 derajat Celsius.

Contoh Nilai Hambatan Resistor beserta Toleransi dan Warnanya

Untuk membuat Anda lebih memahami lagi tentang perhitungan resistor menggunakan kode warna, di bawah ini sudah diberikan contoh nilai hambatan resistor beserta toleransi dan warnanya.

Oh, ya, untuk toleransi dan warna resistor bisa saja berubah, itu karena tergantung dari berapa jumlah pita atau gelang resistor yang digunakan.

Resistor 100 Ohm ± 5% = coklat—hitam—coklat—emas.

Resistor 120 Ohm ± 5% = coklat—merah—coklat—emas.

Resistor 150 Ohm ± 1% = coklat—hijau—hitam—hitam—coklat.

Resistor 1k Ohm ± 1% = coklat—hitam—hitam—coklat—coklat.

Resistor 10k Ohm ± 1% = coklat—hitam—hitam—merah—coklat.

Resistor 100k Ohm ± 0,1% = coklat—hitam—hitam—jingga(orange)—ungu.

Resistor 1k2 Ohm ± 0,1% = coklat—merah—hitam—coklat—coklat.

Resistor 1k5 Ohm ± 5% = coklat—hijau—merah—emas.

Resistor 12k Ohm ± 1% = coklat—merah—hitam—merah—coklat.

Resistor 15k Ohm ± 5% = coklat—hijau—jingga(orange)—emas.

Resistor 18k Ohm ± 1% = coklat—abu-abu—hitam—merah—coklat.

Resistor 120k Ohm ± 1% = coklat—merah—hitam—jingga(orange)—coklat.

Resistor 150k Ohm ± 5% = coklat—hijau—kuning—emas.

Resistor 220 Ohm ± 5% = merah—merah—kuning—emas.

Resistor 2k Ohm ± 5% = merah—hitam—merah—emas.

Resistor 2k2 Ohm ± 1% = merah—merah—hitam—coklat—coklat.

Resistor 2.2k Ohm ± 1% = merah—merah—hitam—coklat—coklat.

Resistor 2k7 Ohm ± 5% = merah—ungu—merah—emas.

Resistor 20k Ohm ± 5% = merah—hitam—jingga(orange)—emas.

Resistor 22k Ohm ± 5% = merah—merah—jingga(orange)—emas.

Resistor 27k Ohm ± 1% = merah—ungu—hitam—merah—coklat.

Resistor 220k Ohm ± 5% = merah—merah—kuning—emas.

Resistor 330 Ohm ± 5% = jingga(orange)—jingga—hitam—emas.

Resistor 3k3 Ohm ± 1% = jingga—jingga—hitam—coklat—coklat.

Resistor 300k Ohm ± 5% = jingga—hitam—coklat—emas.

Resistor 33k Ohm ± 5% = jingga—jingga—jingga—emas.

Resistor 39k Ohm ± 1% = jingga—putih—hitam—merah—coklat.

Resistor 330k Ohm ± 1% = jingga—jingga—hitam—jingga—coklat.

Resistor 47 Ohm ± 5% = kuning—ungu—hitam—emas.

Resistor 470 Ohm ± 5% = kuning—ungu—coklat—emas.

Resistor 4k7 Ohm ± 1% = kuning—ungu—hitam—coklat—coklat.

Resistor 4.7k Ohm ± 5% = kuning—ungu—merah—emas.

Resistor 5k Ohm ± 5% = hijau—hitam—merah—emas.

Resistor 5k6 Ohm ± 5% = hijau—biru—merah—emas.

Resistor 56k Ohm ± 5% = hijau—biru—jingga—emas.

Resistor 560k Ohm ± 1% = hijau—biru—hitam—jingga—coklat.

Resistor 6k8 Ohm ± 5% = biru—abu-abu—merah—emas.

Resistor 68k Ohm ± 1% = biru—abu-abu—hitam—merah—coklat.

Resistor 8k2 Ohm ± 5% = abu-abu—merah—merah—emas.

Resistor 82k Ohm ± 5% = abu-abu—merah—Jingga(orange)—emas.