Prinsip Kerja Menangkap Gelombang Radio
Gelombang radio banyak digunakan sebagai media transmisi nirkabel yang dapat membawa informasi. Komunikasi seluler, siaran radio, dan komunikasi satelit merupakan beberapa contoh dari pemanfaatan gelombang radio.
Sebelumnya sudah dibahas bagaimana cara mengubah arus listrik menjadi gelombang radio yang dimodulasi, selanjutnya pada artikel ini akan dijelaskan cara menangkap atau menerima gelombang radio.
Cara teknis yang umum untuk menerima sinyal gelombang radio yang telah dimodulasi adalah dengan menggunakan penerima radio (radio receiver).
Penerima radio adalah perangkat yang dirancang untuk menangkap dan mendemodulasi sinyal frekuensi radio, dan selanjutnya mengekstrak informasi asli yang ada di dalam gelombang pembawa.
Ok, tanpa berlama-lama lagi, berikut adalah bagaimana langkah-langkah yang biasa digunakan dalam menerima sinyal radio termodulasi:
(Sumber ilustrasi gambar: www.elevise.co.uk) |
1) Antena
Antena mengubah gelombang elektromagnetik menjadi sinyal listrik. Jadi, antena sangat penting keberadaannya dalam penerimaan gelombang radio.
Gelombang radio dihasilkan secara artifisial oleh arus listrik yang berubah setiap waktu, terdiri dari elektron yang mengalir bolak-balik dalam konduktor logam berbentuk khusus yang disebut antena.
Perangkat elektronik yang disebut pemancar radio mengalirkan arus listrik yang berosilasi ke antena, dan antena memancarkan daya sebagai gelombang radio.
Gelombang radio diterima oleh antena lain yang terpasang pada penerima radio.
Ketika gelombang radio mengenai antena penerima, gelombang tersebut mendorong elektron dalam logam secara bolak-balik, sehingga menciptakan arus osilasi kecil yang terdeteksi oleh penerima (receiver).
2) Tuning
Sinyal yang diterima mungkin berisi beberapa frekuensi, jadi langkah selanjutnya adalah memilih frekuensi atau saluran yang diinginkan dengan cara tuning.
Tuning adalah proses memilih frekuensi atau saluran yang diinginkan dari sinyal radio. Tuning dilakukan untuk mengisolasi sinyal yang spesifik dari banyak sinyal yang mungkin ada dalam spektrum radio.
Hal ini dilakukan dengan menggunakan tuner atau sirkuit selektif frekuensi untuk menyaring frekuensi yang tidak diinginkan dan mengisolasi sinyal yang diinginkan.
3) Amplifikasi
Sinyal sering kali lemah, sehingga diperkuat menggunakan amplifier untuk meningkatkan atau mengamplifikasi kekuatannya.
Jadi, amplifikasi adalah proses meningkatkan kekuatan amplitudo sinyal listrik. Dalam konteks penerimaan sinyal radio, amplifikasi digunakan untuk memperkuat sinyal yang lemah atau terdegradasi agar dapat diolah lebih lanjut.
4) Demodulasi
Demodulasi adalah proses mengambil atau mengekstrak informasi yang termodulasi pada gelombang pembawa.
Proses demodulasi tergantung pada skema modulasi yang digunakan. Misalnya, jika sinyal termodulasi amplitudo (AM), detektor dioda dapat digunakan untuk mengekstrak sinyal audio modulasi. Jika sinyalnya termodulasi frekuensi (FM), diskriminator frekuensi atau sirkuit phase-locked loop (PLL) dapat digunakan.
5) Pemrosesan Audio
Selanjutnya, sinyal audio yang dihasilkan dapat diproses lebih lanjut, diperkuat dan diubah ke format yang sesuai menjadi output analog atau digital, seperti speaker atau perangkat perekam.
Saat ini, penerima radio modern sering kali diintegrasikan ke dalam berbagai perangkat seperti radio, televisi, ponsel pintar, dan sistem komunikasi lainnya.
Akan tetapi, prinsipnya tetap sama, hanya penerapannya mungkin yang berbeda tergantung pada aplikasi spesifik dan teknologi yang digunakan.