Pengertian Nuklir, Reaksi Nuklir Fisi Fusi, dan Pemanfaatannya
Nuklir adalah istilah yang digunakan untuk mengacu pada segala hal yang terkait dengan inti atom (nukleus). Atom memiliki tiga partikel: proton, neutron, dan elektron. Inti atom terdiri dari proton dan neutron yang saling terikat, dan dikelilingi oleh elektron.
Proton membawa muatan listrik positif, dan elektron membawa muatan listrik negatif. Sementara itu, neutron tidak memiliki muatan listrik.
Inti atom terikat dengan energi yang sangat besar. Energi tersebut bertanggung jawab dalam menjaga proton-proton dan neutron-neutron tetap bersama-sama di dalam inti atom.
Energi nuklir ini dapat dilepaskan ketika ikatan inti atom diputus. Jadi, energi nuklir adalah suatu bentuk energi yang dilepaskan dari nukleus, inti atom, terdiri dari proton dan neutron.
Untuk memecah atau memutus inti atom agar mendapat energinya maka diperlukan proses yang dinamakan reaksi nuklir.
Dua jenis reaksi nuklir yang terkenal adalah reaksi fisi nuklir dan reaksi fusi nuklir. Berikut penjelasannya:
Fisi Nuklir
Fisi nuklir adalah proses pemecahan inti atom besar menjadi inti atom yang lebih kecil untuk melepaskan energi dalam jumlah besar.
Energi yang besar dari proses fisi nuklir dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir. Kalian tahu bom atom? Itu juga memanfaatkan fisi nuklir.
Walau fisi nuklir banyak diterapkan sebagai pembangkit listrik, tetapi fisi nuklir tidak dianggap sebagai sumber energi terbarukan. Ini karena bahan bakunya, seperti uranium, merupakan sumber daya tak terbarukan yang ditambang dari dalam tanah dan hanya dapat ditemukan di lokasi tertentu.
Fisi nuklir juga memiliki dampak negatif, seperti menghasilkan limbah radioaktif yang tetap berbahaya selama ribuan tahun, dan kecelakaan nuklir seperti insiden di Chernobyl dan Fukushima.
Fusi Nuklir
Fusi nuklir adalah reaksi nuklir di mana inti atom yang ringan bergabung menjadi inti yang lebih berat, proses tersebut mengambil sejumlah kecil materi dan mengubahnya menjadi energi dalam jumlah besar.
Fusi nuklir terjadi di Matahari dan bintang lainnya. Proses fusi nuklir di Matahari mengubah hidrogen menjadi helium melalui serangkaian reaksi yang kompleks. Proses ini melepaskan energi yang membuat Matahari tetap panas.
Energi yang dihasilkan dari fusi nuklir memiliki potensi sebagai sumber energi paling ramah lingkungan di masa depan. Ia tidak menghasilkan karbon dioksida atau gas rumah kaca lainnya ke atmosfer, yang berarti tidak berkontribusi terhadap pemanasan global atau emisi gas rumah kaca.
Hingga saat ini, Februari 2024, belum ada pembangkit listrik fusi nuklir yang mencapai net power (daya atau energi bersih yang dihasilkan).
Menurut IAEA, prototipe reaktor fusi diharapkan akan dibangun pada tahun 2040. Sementara itu, para ahli umumnya sepakat bahwa pembangkit listrik fusi penghasil listrik dapat dibangun dan beroperasi pada tahun 2050.