Perbedaan Dinamo dan Generator secara Mendasar
Dinamo dan generator adalah dua perangkat yang digunakan untuk menghasilkan listrik melalui konversi energi mekanik menjadi energi listrik.
Meskipun keduanya berfungsi dalam prinsip yang sama, yaitu memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik, tetapi ada beberapa perbedaan utama antara keduanya.
Pada artikel ini akan membahas perbedaan yang mendasar antara dinamo dan generator.
A. Output
Dinamo: Dinamo adalah perangkat yang identik digunakan untuk menghasilkan arus searah (DC), yaitu arus yang mengalir dalam satu arah yang konstan.
Generator: Generator adalah perangkat yang identik digunakan untuk menghasilkan arus bolak-balik (AC), yaitu arus yang terus berubah arahnya.
B. Prinsip Kerja
Generator dan dinamo keduanya bekerja berdasarkan prinsip-prinsip yang terkait dengan hukum induksi elektromagnetik.
Generator:
Generator bekerja berdasarkan prinsip Faraday, yang menyatakan bahwa perubahan fluks magnetik melalui sebuah konduktor akan menginduksi arus listrik dalam konduktor tersebut.
Ketika medan magnet berubah atau ketika konduktor bergerak melalui medan magnet, terjadi perubahan fluks magnetik yang menghasilkan arus listrik dalam konduktor tersebut.
Generator menggunakan prinsip ini untuk menghasilkan arus bolak-balik dengan memanfaatkan gerakan mekanik yang mengubah fluks magnetik melalui kumparan stator.
Dinamo:
Sementara itu, dinamo bekerja berdasarkan prinsip produksi yang diinduksi secara dinamis, yang juga berhubungan dengan hukum induksi elektromagnetik.
Prinsip ini menyatakan bahwa ketika konduktor bergerak dalam medan magnet, arus akan diinduksi dalam konduktor tersebut.
Dalam dinamo, gerakan mekanik rotor menyebabkan perubahan fluks magnetik yang menghasilkan arus searah dalam kumparan stator melalui komutator.
C. Aplikasi
Dinamo digunakan dalam aplikasi seperti kendaraan listrik, sepeda, dan perangkat elektromekanik. Sementara itu, generator banyak digunakan dalam pembangkit listrik, rumah, industri, konstruksi, dan pertambangan.